Kamis, 25 Mei 2017

Konferensi Internasional Perpustakaan dan Acara Kebudayaan




Assalamu’alaikum wr. wb.

Hallo selamat malam sahabat blogger, jumpa lagi dengan saya nih, kali ini lagi-lagi saya akan membuat sebuah postingan tentang even yang sempat terselenggara di kampus kebanggaanku yaitu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Yaa, even tersebut adalah 5th Internasional Conference of Asian Special Libraries (5th ICoASL/ ICoASL 2017) atau Konferensi Internasional Perpustakaan Khusus Asia Kelima. Acara ini berlangsung selama 3 hari pada hari Rabu-Jum’at, tanggal 10-12 Mei 2017 dengan mengambil tempat di Gedung Convention Hall dan PAU kampus UIN SUKA. Nah, seperti apakah acara ini dan bagaimana acara ini berlangsung? Simak terus tulisan saya ke bawah ya.. Hehe

Internasional Conference (Konferensi Internasional)

Yap, pertama kali saya mendengar istilah ini sepertinya ini merupakan sebuah acara besar yang boleh dikatakan WOW dan bakal hadir tokoh-tokoh hebat di acara ini. Ternyata benar, acara ini berlangsung dengan sangat kece dengan dihadiri oleh tokoh-tokoh dan para intelektual di bidang perpustakaan baik berasal dari lokal (Indonesia) dan mancanegara atau luar negeri, seperti Bapak Prof. Sulityo Basuki (IND), Pak Blasius Sudarsono (IND), Reinhard Fieldmann (Germany), Joseph M Yap (Philippines), Mr. Debal C. Kaar, Ph.D (India), Ms. Emma Davidson (USA), Mu-Suk Oh (South Korea), dan masih banyak lagi.
Konferensi ini berlangsung dengan memakai 3 ruangan sekaligus. Ketika Panel Session dimulai, acara dibagi menjadi 3 tempat yaitu di Gedung Convention Hall (CH) UIN SUKA Lantai 1, Gedung Pusat Administrasi Universitas (PAU) Lantai 1, dan PAU Lantai 2. Sementara itu di CH Lantai 2 digunakan sebagai tempat Coffee break, pameran poster ilmiah, jurnal dan penerbitan karya ilmiah (seperti Emerald, Springer Link, dll), Innovative, 3M, Demo pembuatan Batik Jogja, dan untuk ruang makan.

Oh ya, ada yang lupa saya sampaikan. Kebetulan, di acara ini saya diajak oleh kakak tingkat saya menjadi Volunteer Panitia Mahasiwa. Awalnya saya terkejut karena saya diberitahu ini ketika sudah mendekati hari H terselenggaranya acara. Dan akhirnya pun jadi ribet sekali saya karena di lain sisi saya juga harus mempersiapkan stand pameran dolanan anak untuk acara Culture Event di malam hari yang pertama. Haduh.. benar-benar pokoknya, tapi Alhamdulillah saya dapat memperoleh pengalaman yang sangat berharga karena pernah menjadi panitia dalam event internasional sebesar ini.

Culture Event (Acara Kebudayaan)

Ketika Konferensi pada hari pertama telah selesai, ini adalah waktunya bagi kami mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN SUKA beraksi. Culture Event ini didesain dengan mengangkat tema “Malioboro Night”. Sehingga, hampir mirip seperti malam hari di Malioboro aslinya. Kami membawa view dan suasana keramaian Jalan Malioboro, Yogyakarta ke Halaman Convention Hall UIN SUKA. Para pedagang angkringan yang menandakan ciri khas Kota Yogyakarta juga turut serta meramaikan acara ini dengan membawa gerobak angkringannya yang berisi berbagai macam jajanan seperti sego kucing, sate, singkong rebus, kacang rebus, jagung rebus, wedang jahe, teh, kopi, dan lain-lain. Kemudian, kami para mahasiswa menampilkan kebolehan kami dengan berbagai pertunjukan mengenai kebudayaan, seperti tari, jathilan, tembang jawa, dan sebagainya. Para tamu mancanegara juga ikut memeriahkan acara ini. Sebagai contoh, Dr. Shantanu Ganguly (India) yang memberikan performasi membaca puisi dan rekan-rekannya yang bernyanyi lagu India.

Foto Stand No.1
Dunia Garis: Ngabudaya Saka Dolanan

Hari Kedua, acara tetap berlangsung dengan baik. Namun, tidak seperti hari sebelumnya yang terdapat stand-stand Dolanan Anak seperti Egrang, Engklek, Dhul-dulan, Dham-dhaman, Ketapel, dan sebagainya di Halaman CH. Sehingga, boleh dikatakan agak sunyi karena keramaian stand sudah berakhir pada malamnya. Hehe.
Konferensi berakhir pada hari kedua, hari Selasa di sore hari. Kemudian para peserta diajak mengunjungi Perpustakaan Ghratama Pustaka Yogyakarta dan mengadakan Library Tour. Sebagai penutupan, acara ditutup dengan sebuah Gala Dinner yang dituan rumahi oleh BPAD Yogyakarta. Kemudian dilanjut hari ketiga, culture visit, pada paginya. Culture visit ini merupakan sebuah acara touring ke berbagai tempat wisata alam dan kebudayaan di Yogyakarta, seperti Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Lava Jeep Gunung Merapi, dan yang lainnya. Setelah acara yang serius pada dua hari sebelumnya maka touring seperti ini sangatlah diperlukan untuk melepas hawa penat yang ada.

Yak, saya rasa itu tadi sedikit cerita saya mengenai acara besar yang sempat terselenggara beberapa waktu lalu di kampus saya. Pokoknya banyak sekali pengalaman baru yang kami, mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN SUKA peroleh karena acara ini. Big appreciate pokoknya buat semua rekan-rekan panitia, teman-teman volunter panitia mahasiswa, dan teman-teman mahasiswa IP dalam menyelenggarakan stand dolanan anak dan culture event. Kalian memang hebat!

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman blogger yang telah menyempatkan waktunya untuk mampir dan membaca tulisan saya kali ini. Dan mohon maaf jika banyak salah kata dari saya. Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat ya. Sampai jumpa di postingan saya selanjutnya.

Foto Beberapa Volunteer Panitia Mahasiwa
Bersama Ibu Dra. Labibah Zain, M.LIS.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

1 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site | Lucky Club Casino Review - Lucky Club
    Lucky Club Casino is part of LuckyClub which is operated by JackpotCity, which is owned and operated by Evolution Gaming luckyclub Group, with 3,400 games

    BalasHapus