Assalamu’alaikum wr. wb.
Hallo selamat malam sahabat blogger, jumpa lagi dengan saya nih,
kali ini lagi-lagi saya akan membuat sebuah postingan tentang even yang sempat
terselenggara di kampus kebanggaanku yaitu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Yaa,
even tersebut adalah 5th Internasional Conference of Asian Special Libraries (5th
ICoASL/ ICoASL 2017) atau Konferensi Internasional Perpustakaan Khusus Asia Kelima.
Acara ini berlangsung selama 3 hari pada hari Rabu-Jum’at, tanggal 10-12 Mei
2017 dengan mengambil tempat di Gedung Convention Hall dan PAU kampus UIN SUKA.
Nah, seperti apakah acara ini dan bagaimana acara ini berlangsung? Simak terus
tulisan saya ke bawah ya.. Hehe
Internasional Conference (Konferensi Internasional)
Yap, pertama kali saya mendengar istilah ini sepertinya ini
merupakan sebuah acara besar yang boleh dikatakan WOW dan bakal hadir
tokoh-tokoh hebat di acara ini. Ternyata benar, acara ini berlangsung dengan
sangat kece dengan dihadiri oleh tokoh-tokoh dan para intelektual di bidang
perpustakaan baik berasal dari lokal (Indonesia) dan mancanegara atau luar
negeri, seperti Bapak Prof. Sulityo Basuki (IND), Pak Blasius Sudarsono (IND), Reinhard
Fieldmann (Germany), Joseph M Yap (Philippines), Mr. Debal C. Kaar, Ph.D
(India), Ms. Emma Davidson (USA), Mu-Suk Oh (South Korea), dan masih banyak
lagi.
Konferensi ini berlangsung dengan memakai 3 ruangan
sekaligus. Ketika Panel Session dimulai, acara dibagi menjadi 3 tempat yaitu di
Gedung Convention Hall (CH) UIN SUKA Lantai 1, Gedung Pusat Administrasi
Universitas (PAU) Lantai 1, dan PAU Lantai 2. Sementara itu di CH Lantai 2
digunakan sebagai tempat Coffee break, pameran poster ilmiah, jurnal dan
penerbitan karya ilmiah (seperti Emerald, Springer Link, dll), Innovative, 3M,
Demo pembuatan Batik Jogja, dan untuk ruang makan.
Oh ya, ada yang lupa saya sampaikan. Kebetulan, di acara ini
saya diajak oleh kakak tingkat saya menjadi Volunteer Panitia Mahasiwa. Awalnya
saya terkejut karena saya diberitahu ini ketika sudah mendekati hari H
terselenggaranya acara. Dan akhirnya pun jadi ribet sekali saya karena di lain
sisi saya juga harus mempersiapkan stand pameran dolanan anak untuk acara
Culture Event di malam hari yang pertama. Haduh.. benar-benar pokoknya, tapi
Alhamdulillah saya dapat memperoleh pengalaman yang sangat berharga karena
pernah menjadi panitia dalam event internasional sebesar ini.
Culture Event (Acara Kebudayaan)
Ketika Konferensi pada hari pertama telah selesai, ini
adalah waktunya bagi kami mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN SUKA beraksi. Culture
Event ini didesain dengan mengangkat tema “Malioboro Night”. Sehingga, hampir
mirip seperti malam hari di Malioboro aslinya. Kami membawa view dan suasana
keramaian Jalan Malioboro, Yogyakarta ke Halaman Convention Hall UIN SUKA. Para
pedagang angkringan yang menandakan ciri khas Kota Yogyakarta juga turut serta
meramaikan acara ini dengan membawa gerobak angkringannya yang berisi berbagai
macam jajanan seperti sego kucing, sate, singkong rebus, kacang rebus, jagung
rebus, wedang jahe, teh, kopi, dan lain-lain. Kemudian, kami para mahasiswa
menampilkan kebolehan kami dengan berbagai pertunjukan mengenai kebudayaan,
seperti tari, jathilan, tembang jawa, dan sebagainya. Para tamu mancanegara
juga ikut memeriahkan acara ini. Sebagai contoh, Dr. Shantanu Ganguly (India) yang
memberikan performasi membaca puisi dan rekan-rekannya yang bernyanyi lagu
India.
Foto Stand No.1
Dunia Garis: Ngabudaya Saka Dolanan
Hari Kedua, acara tetap berlangsung dengan baik. Namun,
tidak seperti hari sebelumnya yang terdapat stand-stand Dolanan Anak seperti
Egrang, Engklek, Dhul-dulan, Dham-dhaman, Ketapel, dan sebagainya di Halaman
CH. Sehingga, boleh dikatakan agak sunyi karena keramaian stand sudah berakhir
pada malamnya. Hehe.
Konferensi berakhir pada hari kedua, hari Selasa di sore
hari. Kemudian para peserta diajak mengunjungi Perpustakaan Ghratama Pustaka
Yogyakarta dan mengadakan Library Tour. Sebagai penutupan, acara ditutup dengan
sebuah Gala Dinner yang dituan rumahi oleh BPAD Yogyakarta. Kemudian dilanjut hari
ketiga, culture visit, pada paginya. Culture visit ini merupakan sebuah acara
touring ke berbagai tempat wisata alam dan kebudayaan di Yogyakarta, seperti
Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, Lava Jeep Gunung Merapi, dan yang lainnya.
Setelah acara yang serius pada dua hari sebelumnya maka touring seperti ini
sangatlah diperlukan untuk melepas hawa penat yang ada.
Yak, saya rasa itu tadi sedikit cerita saya mengenai acara
besar yang sempat terselenggara beberapa waktu lalu di kampus saya. Pokoknya
banyak sekali pengalaman baru yang kami, mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN SUKA peroleh
karena acara ini. Big appreciate pokoknya buat semua rekan-rekan panitia,
teman-teman volunter panitia mahasiswa, dan teman-teman mahasiswa IP dalam
menyelenggarakan stand dolanan anak dan culture event. Kalian memang hebat!
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
blogger yang telah menyempatkan waktunya untuk mampir dan membaca tulisan saya
kali ini. Dan mohon maaf jika banyak salah kata dari saya. Semoga tulisan saya
kali ini bermanfaat ya. Sampai jumpa di postingan saya selanjutnya.
Foto Beberapa Volunteer Panitia Mahasiwa
Bersama Ibu Dra. Labibah Zain, M.LIS.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Lucky Club Casino Site | Lucky Club Casino Review - Lucky Club
BalasHapusLucky Club Casino is part of LuckyClub which is operated by JackpotCity, which is owned and operated by Evolution Gaming luckyclub Group, with 3,400 games